Rabu, 03 Juli 2019

LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI



LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI
EKSPOR IMPOR
PT. TERMINAL PETIKEMAS SURABAYA

DISUSUN OLEH :
M. RIFKY ISLAMAY
01218028

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS NAROTAMA




PENDAHULUAN
       I.            LATAR BELAKANG
Latar belakang diadakanya kunjungan industri ini agar mahasiswa mengenal dunia kerja. Selain itu  mahasiswa dapat mengetahui lebih jauh tentang cara kerja, kedisiplinan, tata tertib kerja , mesin – mesin industri yang lebih memadai, dll.
Mahasiswa juga diharapkan tidak menganggap kunjungan industri sebagi rekreasi, tapi menganggap kunjungan industri sebagai sarana belajar dengan cara mendatangi industri secara langsung, dan melihat urutan – urutan proses kerja di industri tersebut.
Kunjungan industri dipilih untuk menambah pengalaman mahasiswa tentang dunia kerja. Mahasiswa dituntut untuk aktif menggali informasi tentang kunjungan industri untuk memperoleh pengetahuan tentang dunia industri. Kunjungan industri dilakukan untuk memberikan gambaran kepada mahasiswa tentang industri dan proses produksi di bidangbisnis dan managemen. Mahasiswa harus membandingkan proses produksi di dunia kerja dengan ilmu yang diperoleh di Universitas. Mahasiswa diwajibkan membuat laporan atas informasi yang di peroleh selama kunjungan industri tentang perusahaan yang bersangkutan.


    II.            TUJUAN KUNJUNGAN INDUSTRI

Ø  Memberikan motivasi baru kepada siswa terutama dalam belajar.
Ø   Mengetahui dan melihat alat – alat canggih pada industri tersebut.
Ø  Melihat secara langsung proses produksi dari awal hingga akhir.
Ø  Memberi bekal kepada siswa agar setelah lulus menjadi orang yang mandiri
Ø  Untuk belajar ( tidak hanya tau teknik tapi juga praktik dan cara pemasaranya).


 III.            MANFAAT KEGIATAN KUNJUNGAN INDUSTRI

Ø  Dapat mengetahui kedisiplinan dan tata tertib yang tegas pada dunia kerja.
Ø   Melihat cara kerja, dan berbagai macam alat – alat produksi yang sudah cukup moderen
Ø  Mendapat gambaran saat akan bekerja di industri atau ingin membuat sebuah industri.




PEMBAHASAN

       I.            GAMBARAN UMUM
PT Terminal Petikemas Surabaya (PT TPS) didirikan dalam rangka Undang-Undang Penanaman Modal Asing Nomor 1 tahun 1967 yang diubah dengan Undang-undang Nomor 11 tahun 1970, berdasarkan Akta Notaris Rachmat Santoso, SH. Nomor 1 tanggal 1 April 1999 yang telah mendapatkan pengesahan badan hukum sesuai Keputusan Menteri Kehakiman Republik Indonesia Nomor:C-6465HT.01.01.TH99 tanggal 09 April 1999 dan dan telah mengalami perubahan penyesuaian dengan Undang-Undang Nomor 40 tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dengan Akta Notaris Johanes Limardi Soenarjo, SH., MH. Nomor 06 tanggal 19 Maret 2008 dan terakhir dengan Akta Notaris Yatiningsih, SH., MH. Nomor: 106 tanggal 19 Maret 2018 yang telah diterima dan dicatat dalam Sistem Administrasi Badan Hukum sesuai Surat Penerimaan Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan Nomor: AHU-AH.01.03-0117612 tanggal 21 Maret 2018. PT Terminal Petikemas Surabaya bergerak di bidang usaha jasa terminal petikemas dan melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:
·         Penyediaan dan pelaksanaan pengusahaan jasa pelayanan operasi kapal, operasi lapangan dan operasi gudang serta penyediaan dan pengusahaan jasa tambat, dermaga, penumpukan peti kemas dan air kapal bagi kapal-kapal petikemas yang bertambat di terminal petikemas;
·         ​Perencanaan dan pengembangan, pelaksanaan pengelolaan, pengusahaan dan pemasaran usaha jasa baru, rupa-rupa usaha (penyewaan gedung dan parkir) serta usaha jasa-jasa lainnya yang berkaitan dengan terminal petikemas;
·         Pelaksanaan penyediaan, pengoperasian dan pemeliharaan fasilitas dan peralatan bongkar muat petikemas;
·         Perencanaan dan pengelolaan keuangan dan logistik untuk terminal petikemas;
·         Pendidikan dan pelatihan yang berkaitan dengan kegiatan terminal petikemas.

    II.            VISI

PT Terminal Petikemas Surabaya, sebagai sebuah terminal berstandar kelas dunia di Indonesia, berkomitmen untuk mempertahankan posisi TPS yang unik dan menonjol yaitu sebagai Pintu Gerbang ke Kawasan Indonesia Bagian Timur, untuk memastikan bahwa perusahaan mampu menyediakan layanan bermutu yang dibutuhkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia dan untuk menyediakan layanan terbaik bagi para pelanggan. Dengan motto perusahaan yaitu Reliable Terminal with Service Excellence (Terminal Terpercaya dengan Layanan Sempurna), kepuasan pelanggan menjadi prioritas utama TPS.
Untuk mencapai tujuan tersebut, perusahaan berupaya untuk :
  • Menyediakan dan memastikan bahwa layanan yang diberikan kepada para pelanggan, yaitu memuat dan membongkar petikemas tepat waktu dan terjadwal.
  • Menyediakan layanan ekstra kepada para pelanggan apabila petikemas mereka membutuhkan tempat lebih banyak atau peralatan tambahan lainnya, seperti reefer plug, yang digunakan untuk mempertahankan suhu dingin petikemas.
  • Menyediakan fasilitas tambahan lain, pada saat pembongkaran atau pemuatan petikemas, seperti penyediaan air bersih atau bahan bakar.
  • Mengutamakan kepuasan para pelanggan dengan menyediakan layanan bagi mereka dengan sepenuh hati.
 III.            MISI

Misi PT Terminal Petikemas Surabaya adalah menjadi suatu perusahaan yang terus maju, tanggap, dapat dipercaya, yang menyediakan fasilitas terminal petikemas yang dapat memenuhi semua permintaan baik untuk perdagangan domestik maupun internasional bagi seluruh masyarakat perdagangan di kawasan Indonesia bagian timur.
Untuk mencapai sasaran tersebut, perusahaan berupaya untuk :
  • Menyediakan jasa layanan transportasi kepada para pelanggan yang dapat menjamin pengiriman barang yang aman, efisien, dan tepat waktu.
  • Menjamin terpeliharanya lingkungan kerja yang aman dan bersahabat dengan lingkungan.
  • Mengembangkan potensi para pegawai secara optimal.
  • Ikut meningkatkan kegiatan perdagangan guna menjamin tercapainya sukses bisnis serta mengupayakan tingkat pengembalian investasi yang wajar kepada para pemegang saham.
  • Berupaya menggalang dukungan dari masyarakat luas dalam menjalankan perannya sebagai perusahaan milik masyarakat.
  IV.            MACAM LAYANAN

1.       Layanan Penerimaan Petikemas
2.       Layanan Pemuatan Petikemas
3.       Layanan Pembongkaran Petikemas
4.       Layanan Pengeluaran Petikemas
5.       Layanan Container Freight Stasion

     V.            FASILITAS
Untuk melaksanakan kegiatan bongkar muat peti kemas, maka Terminal Peti  Kemas  harus dilengkapi  dengan  berbagai  fasilitas (Salim,1994),  Fasilitas dalam sebuah terminal peti kemas yang menjadi penunjang kelancaran penanganan aktivitas bongkar muat adalah sebagai berikut ini :
1.      Berth (Dermaga) Sebagai tempat bersandarnya kapal dan mempunyai panjang dan kedalaman tertentu disesuaikan dengan jenis kapal yang berlabuh. PT. Terminal Peti Kemas Surabaya memiliki 2 dermaga sebagai berikut :
·         Dermaga Internasional - Panjang 1.000 Meter - Lebar 50 Meter - Kedalaman 10,5 Meter
·         Dermaga Domestik 1. Panjang 450 Meter 2. Lebar 50 Meter 3. Kedalaman 7,5 Meter
2.      Marshaling Yard Tempat untuk menyusun barang yang siap bongkar dan muat dari kapal. Lapangan ini terletak di dekat apron.
3.      Container Yard Lapangan yang digunakan untuk menangani/menyimpan petikemas yang mengendap, PT. Terminal Petikemas Surabaya memiliki dua lapangan penumpukan yaitu :
·         Lapangan Penumpukan Internasional
1. Luas 29 Hektar
2. Kapasitas 21,989 Hektar
·         Lapangan Penumpukan Domestik
1. Luas 9 Hektar
2.Kapasitas 5,650 Hektar

4.      Container Freight Service (CFS) Tempat yang ditunjuk pengirim barang untuk menyusun dan membongkar barangnya dari peti kemas. PT. Terminal Petikemas Surabaya memiliki CFS dengan spesifikasi yaitu :
 1. Luas Total 10.000 meter2
 2. Barang Berbahaya 6.500 meter

5.      Maintenance and Repair Shop Tempat untuk memperbaiki dan perawatan peti kemas.
6.      Control Tower Tempat untuk mengawasi kegiatan di Marshaling Yard dan Container Yard.
7.      Ship Planning Centre Pusat perencanaan muatan dan pembongkaran kontainer dari dan ke dalam kapal.
8.      Weighting Bridge Jembatan timbang untuk menghitung berat peti kemas yang akan dimuat dan dibongkar dari kapal.
9.      Terminal Operation System Terminal Operation System adalah sistem perangkat lunak terpadu yang digunakan oleh PT. Terminal Petikemas Surabaya untuk menintegrasikan monitoring aktivitas bongkar muat di pelabuhan secara real time.


  VI.            SARANA DAN PRASARANA
Untuk menunjang kegiatan bongkar muat petikemas, maka Terminal Petikemas harus dilengkapai dengan alat-alat bongkar muat (Subandi, 1993), Prasarana yang menjadi komponen penunjang kegiatan bongkar muat yaitu :
1)     Straddle Carrier
Alat ini lazim disebut Straddle Truck. Straddle Truck adalah alat bongkar muat mekanis di dermaga yang disesuaikan untuk menangani peti kemas. Alat ini dipergunakan untuk mengangkat muatan yang berukuran panjang seperti kayu atau pipa. Straddle carrier ini dapat mengangkut peti kemas lebih dari 1 buah, dapat digunakan di dermaga untuk memindahkan muatan dari railcar ke chassis truck dan sebaliknya.
2)     Forklift
Jenis Forklift bermacam-macam. Forklift berukuran besar dapat digunakan untuk mengangkat peti kemas dari lambung kapal ke chassis/ trailer, sedangkan Forklift kecil digunakan untuk menyusun muatan atau membongkar peti kemas (stuffing/stripping), PT. TPS memiliki Diesel Forklift sebanyak 4 Unit dan Electric Forklft sebanyak 11 Unit.

3)     Shore Crane
Shore crane juga disebut Quayside Crane, Portainer, Transtainer atau juga Shore Gantry Spreader. Shoe crane adalah alat mekanis untuk memuat barang dari dermaga ke kapal dan sebaliknya. Alat ini dapat berjalan di sepanjang dermaga karena berdiri diatas kaki yang beroda, di atas rel atau dengan ban. PT. Surabaya memiliki sebanyak 11 Unit.
4)     Floating Crane Floating Crane
merupakan alat untuk mengangkut muatan, tetapi alat ini berjalan diatas air. Pada saat ship gantry tidak mampu mengangkat muatan berat, maka bersama-sama dengan floating crane muatan tersebut dapat dengan mudah diangkat.
5)     Sidelift Nama lain side lift adalah sideloader yaitu truck yang secara khusus untuk mengangkat petikemas (bersusun dua sampai tiga petikemas) yang berukuran 20- 40 kaki. Alat ini dilengkapai dengan lift (alat pengangkat) yang letaknya disamping (sidelift). Kadang-kadang lift-nya terletak dimuka dan ini disebut frontlift truck.Sidelift truk ini sangat luwes untuk memindahkan muatan berupa petikemas di marshaling area untuk menghindari kongesti. PT. TPS memiliki Sidelift sebanyak 1 unit.
6)     Roll Trailer Adalah alat pengangkut petikemas dan muatan-muatan lain. Trailer ini dilengkapi dengan roda, ada yang berjumlah 8 buah. Lantainya terbuat dari plat baja, kayu dsb.
7)     Yard Transfer Unit Alat ini berbentuk traktor dan digunakan sebagai pelengkap dari forklift untuk memindahkan muatan ke dan dari pinggiran dermaga. Alat ini juga dapat mengangkut petikemas langsung ke lambung kapal untuk selanjutnya dimuat ke kapal dengan kran. Petikemas tidak dapat disusun begitu saja seperti muatan umum. Petikemas harus ditimbun jauh dari permuakaan tanah, dan perencanaan penyusunannya harus dibuat sebelumnya. Jika petikemas akan ditimbun jauh dari permukaan tanah, hendaknya diberi landasan (kaki) untuk memudahkan bongkar muat serta pemilihan petikemas yang dikehendaki.
8)     Chassis Alat ini digunakan untuk mengangkut petikemas dan jenisnya bermacammacam. Chassis dilengkapi dengan adapter untuk mengunci kelengkapan sudut petikemas (corner fittings of the container). Chassis ada yang mempunyai poros tunggal (single axled) dan ada pula yang berporos ganda (twin axled). Ukuran panjangnya beraneka ragam, yang normal biasanya 20 dan 40 kaki. PT. TPS memiliki sebanyak 110 unit.

VII.            PELAYANAN PT. PETIKEMAS SURABAYA
Pelayanan PT. Terminal Petikemas Surabaya PT. Terminal Petikemas Surabaya memiliki layanan yang bisa diberikan kepada pelaku bisnis yang terdiri dari :
1)     Layanan Bongkar Peti Kemas Prosedur layanan pembongkaran petikemas adalah sebagai berikut :
a.       Perencanaan : pelanggan harus melengkapi dokumen :
a)      Master Cable
b)     CVIA (Container Vessel Identification Advice = Pemberitahuan Identifikasi Kapal Petikemas)
c)      Statement of Fact (Surat Pernyataan Keadaan)
d)     Statement Letter (email baplie file)
e)      Import Summary List (ISL = Daftar Ringkasan Impor)
f)       Dangerous Cargo List (Daftar Kargo Berbahaya)
g)      Approval from Harbor Master (Surat Ijin dari Syahbandar)
h)     Reefer List (Daftar Reefer)
i)       Crane Sequence List (Daftar Urutan Crane)
j)       Discharge Stowage Plan (Rencana Penyimpanan Pembongkaran)
k)     Discharge Bay Plan (Rencana Bay Pembongkaran
l)       Manifest m. Special Cargo List (Daftar Kargo Khusus)
m)   Special Cargo List (Daftar Kargo Khusus)

b.       Yard and Berth Planning Sub-department (Sub-departemen Perencanaan Lapangan dan Dermaga) memeriksa dokumen. Mereka mengadakan rapat harian, bersama dengan Departemen Teknik, dengan Perusahaan Pelayaran, untuk merencanakan jadwal layanan penanganan petikemas.
c.       Vessel Berth Planning Sub-department (Sub-departemen Perencanaan Lapangan dan Dermaga) memproses rencana pembongkaran ke dalam sistem komputer berdasarkan data yang dikirimkan oleh Perusahaan Pelayaran lewat email, dan mencetak Discharge List (Daftar Pembongkaran) dan menyerahkannya kepada Berth Operations (Operasi Dermaga).
d.       Berdasarkan Discharge List (Daftar Pembongkaran), Berth Operations Superintendent(Superitenden Operasi Dermaga) memerintahkan Operator CC, lewat Petugas Tally Dermaga, untuk membongkar petikemas dari atas kapal dan memuatnya ke atas chassis Head Truck, dan membawanya ke Lapangan Penumpukan Petikemas, dan mengkonfirmasi posisi pembongkaran ke dalam sistem komputer (HHT/Teklogix).
e.       Setelah Head Truck tiba di Lapangan Penumpukan Petikemas, Yard Operations Superintendent (Superintenden Operasi Lapangan) memerintahkan Operator RTG, lewat Petugas Tally Lapangan, untuk menumpuk petikemas, dan mengkonfirmasi posisi petikemas ke dalam sistem komputer (HHT/Teklogix). Petugas Tally Lapangan memerintahkan pengemudi Head Truck untuk kembali ke Dermaga untuk mengambil petikemas selanjutnya yang akan dibongkar.
f.        Pada akhir shift, Petugas Tally Lapangan melaporkan hasil pekerjaan kepada Superintenden Operasi Lapangan, sedangkan Petugas Tally Dermaga melaporkan hasil pekerjaan kepada Superintenden Operasi Dermaga.

2)     Layanan Pemuatan Petikemas Prosedur layanan pemuatan petikemas adalah sebagai berikut :
1. . Perencanaan, pelanggan harus melengkapi dokumen:
a)      Master Cable
b)     CVIA (Container Vessel Identification Advice = Pemberitahuan Identifikasi Kapal Petikemas)
c)      Statement of Fact (Surat Pernyataan Keadaan)
d)     Export Summary List (ESL = Daftar Ringkasan Ekspor)
e)      Dangerous Cargo List (Daftar Kargo Berbahaya)
f)       Crane Sequence List (Daftar Urutan Crane)
g)      General Loading Plan (Rencana Pemuatan Umum)
h)     Loading Bay Plan (Rencana Bay Pemuatan)
i)       Manifest
2.       Yard and Berth Planning Sub-department (Sub-departemen Perencanaan Lapangan dan Dermaga) memeriksa dokumen. Mereka mengadakan rapat harian, bersama dengan Departemen Teknik, dengan Perusahaan Pelayaran untuk merencanakan jadwal layanan penanganan petikemas.
3.       Berth Planning Sub-department (Sub-departemen Perencanaan Dermaga) memasukkan data ke dalam sistem komputer (baplie) yang telah menjalani pemeriksaan Bea Cukai ,berdasarkan rencana pre-penyimpanan, yang diterima dari Perusahaan Pelayaran, dan mencetak Loading Work Quay (LWQ = Pekerjaan Pemuatan Dermaga), berdasarkan data petikemas di dalam sistem komputer, dan menyerahkannya kepada Yard Supervisor (Supervisor Lapangan) dan Wharf Supervisor(Supervisor Dermaga).
4.       Berdasarkan LWQ (Loading Work Quay), Yard Operations Superintendent(Superintenden Operasi Lapangan) memerintakan Operator RTG, lewat Petugas Tally Lapangan, untuk memindahkan petikemas dari Lapangan Penumpukan Petikemas, dan memuatnya ke atas chassis Head Truck, dan membawanya ke Dermaga. Petugas Tally Lapangan mengkonfirmasi posisi petikemas ke dalam sistem komputer (HHT/Teklogix). Petikemas tersebut kemudian dimuat ke atas kapal berdasarkan data di dalam TMV (Terminal Mounted Vehicle = Kendaraan yang Beroperasi di dalam Terminal).
5.       Wharf Supervisor (Supervisor Dermaga) memerintahkan Operator CC, lewat Petugas Tally Dermaga, untuk memuat petikemas dari chass Head Truck ke atas kapal, berdasarkan data yang telah direncanakan di dalam Loading List (Daftar Pemuatan). Petugas Tally Dermaga
6.       mengkonfirmasi posisi petikemas ke dalam sistem komputer (HHT/Teklogix). Petugas Tally Dermaga memerintahkan pengemudi Head Truck untuk kembali ke Lapangan Penumpukan untuk mengambil petikemas selanjutnya yang akan dimuat.
7.       Pada akhir shift, Petugas Tally Lapangan melaporkan hasil pekerjaan kepada Superintenden Operasi Lapangan, sedangkan Petugas Tally Dermaga melaporkan hasil pekerjaan kepada Superintenden Operasi Dermaga

3)     Layanan Penerimaan Petikemas Prosedur layanan penerimaan petikemas adalah sebagai berikut :
1.       Perencanaan pelanggan harus melengkapi dokumen:
a.       Surat Permohonan Penerimaan Petikemas
b.       Penyediaan Warkat Dana (Pembayaran di Depan) (masing-masing 4 lembar) untuk diserahkan kepada Export Service Staff (Petugas Layanan Ekspor), dalam waktu 96 sampai dengan 24 jam sebelum kedatangan kapal.
2.       Petugas Layanan Ekspor mencetak Job Order/CEIR (Container Equipment Interchange Receipt = Tanda Terima Pergerakan Peralatan Petikemas) yang telah disetujui oleh Export Superintendent (Superintenden Ekspor). Lembar ke 1, 2, dan 3 CEIR diserahkan kepada Pelanggan. Pelanggan menyerahkannya kepada pengemudi Head Truck
3.       Pengemudi Head Truck menuju ke In-Gate (Gerbang Masuk), bersama muatan petikemasnya dan menyerahkan Job Order/CEIR serta salinan CTPS (Catatan Tanda Pengenal Surveyor)/PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang) kepada Petugas Gate.
4.        Petugas Gate memeriksa keadaan fisik petikemas dan mencetak In-Gate Terminal Job Slip (Lembar Kerja Terminal Gerbang Masuk), berdasarkan Job Order/CEIR, dan mengembalikan lembar ke 3 dan 4 kepada pengemudi Head Truck.
5.       Pengemudi Head Truck menyerahkan In-Gate Terminal Job dan Job Order/CEIR kepada Petugas Tally Lapangan.
6.       Petugas Tally Lapangan memerintahkan Operator RTG untuk mengangkat petikemas dari chassis Head Truck ke Lapangan Penumpukan Petikemas di lokasi seperti yang tercantum dalam In-Gate Terminal Job Slip. Petugas Tally Lapangan mengkonfirmasi posisi petikemas ke dalam sistem komputer (HHT/Teklogix).
7.       Pengemudi Head Truck menerima Job Order/CEIR dan In-Gate Terminal Job Slip dari Petugas Tally Lapangan, bergerak menuju Out-Gate (Gerbang Keluar) dan menyerahkan In-Gate Terminal Job Slip dan Job Order/CEIR lembar ke 3 kepada Out-Gate Staff (Petugas Gerbang Keluar).

4)     Layanan Pengeluaran Petikemas Prosedur layanan pengeluaran petikemas adalah sebagai berikut :
1.        Perencanaan pelanggan harus melengkapi dokumen:
a)      Surat Permohonan Pengeluaran Petikemas
b)     Surat Asli Perintah Pengeluaran (DO = Delivery Order) 
c)      Penyediaan Warkat Dana (Pembayaran di Depan) (masing-masing 4 lembar) untuk diserahkan kepada Import Service Staff (Petugas Layanan Impor).
d)     SPPB = Surat Persetujuan Pengeluaran Barang dan Surat Pernyataan PP (Pencekalan dan Pencegahan) dari Bea Cukai
e)      Surat Kuasa dari Importir
2.        Petugas Layanan Impor mencetak CEIR/Job Order yang telah disetujui oleh Import Superintendent (Superintenden Impor). Lembar ke 1, 2, dan 3 CEIR diserahkan kepada Pelanggan. Pelanggan menyerahkan kepada pengemudi Head Truck.
3.       Pengemudi Head Truck menuju ke In-Gate (Gerbang Masuk) dan menyerahkan Job Order/CEIR kepada In-Gate Staff (Petugas Gerbang Masuk).
4.        In-Gate Staff mencetak In-Gate Terminal Job Slip berdasarkan Job Order/CEIR dan mengembalikan lembar ke 1 dan 2 kepada pengemudi Head Truck.
5.       Pengemudi Head Truck menyerahkan In-Gate Terminal Job Slip dan Job Order/CEIR kepada Petugas Tally
6.       Lapangan. Petugas Tally Lapangan memerintahkan Operator RTG untuk mengangkat petikemas dari Lapangan Penumpukan ke atas chassis Head Truck sesuai dengan posisi yang tercantum dalam In-Gate Terminal Job Slip.
7.       Pengemudi Head Truck menerima Job Order/CEIR dan In-Gate Terminal Job Slip dari Petugas Tally Lapangan bergerak menuju Out-Gate (Gerbang Keluar) dan menyerahkanIn-Gate Terminal Job Slip dan Job Order/CEIR lembar ke 3 kepada Petugas Out-Gate, dan Surat Pernyataan Pecekalan dan Pencegahan (PP) kepada Petugas Bea Cukai.
8.       Petugas Out-Gate mengkonfirmasi nomor polisi Head Truck dan nomor referensi kerja Head Truck berdasarkan In-Gate Terminal Job Slip ke dalam sistem computer dengan dilampiri lembar ke 1 CEIR kepada pengemudi Head Truck.

KESIMPULAN


Selanjutnya, untuk meningkatkan pemahaman petugas terhadap prosedur tersebbut pihak PT. Pelindo III (Persero) juga melakukan sosialisasi dan pelatihan berupa diklat oprasional terkait prosedur bongkar muat petikemas sehingga petugas lebih memahami prosedur dan untuk meningkatkan profesionalisme kerja. Selain itu untuk meningkatkan motivasi, perusahaan juga memberikan reward berupa bonus kepada petugas yang menjalankan oprasional dengan penuh dedikasi dan benar. Sebagai perusahaan penyedia jasa kepelabuhan PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) Surabaya telah melaksanakan kegiatan bongkar dan muat petikemas melalui cabangnya yakni Pelabuhan Tanjung Perak. Pelayanan jasa bongkar muat petikemas dengan sistem ahli kapal (transshipment) dilakukan di terminal serbaguna (multipurpose) Nilam Timur Surabaya  

sumber : https://www.tps.co.id/
https://www.tps.co.id/id-id/profil/visi
DOKUMENTASI










#bangganarotama
#jayanarotama
#thinksmart