LAPORAN KUNJUNGAN INDUSTRI
EKSPOR IMPOR
PT. TERMINAL PETIKEMAS
SURABAYA
DISUSUN
OLEH :
M.
RIFKY ISLAMAY
01218028
FAKULTAS
EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS
NAROTAMA
|

PENDAHULUAN
I.
LATAR
BELAKANG
Latar belakang diadakanya kunjungan industri ini agar mahasiswa
mengenal dunia kerja. Selain itu mahasiswa
dapat mengetahui lebih jauh tentang cara kerja, kedisiplinan, tata tertib kerja
, mesin – mesin industri yang lebih memadai, dll.
Mahasiswa juga diharapkan tidak menganggap kunjungan
industri sebagi rekreasi, tapi menganggap kunjungan industri sebagai sarana
belajar dengan cara mendatangi industri secara langsung, dan melihat urutan –
urutan proses kerja di industri tersebut.
Kunjungan industri dipilih untuk menambah pengalaman mahasiswa
tentang dunia kerja. Mahasiswa dituntut untuk aktif menggali informasi tentang
kunjungan industri untuk memperoleh pengetahuan tentang dunia industri.
Kunjungan industri dilakukan untuk memberikan gambaran kepada mahasiswa tentang
industri dan proses produksi di bidangbisnis dan managemen. Mahasiswa harus
membandingkan proses produksi di dunia kerja dengan ilmu yang diperoleh di Universitas.
Mahasiswa diwajibkan membuat laporan atas informasi yang di peroleh selama
kunjungan industri tentang perusahaan yang bersangkutan.
II.
TUJUAN KUNJUNGAN INDUSTRI
Ø
Memberikan motivasi baru kepada siswa terutama dalam
belajar.
Ø
Mengetahui dan
melihat alat – alat canggih pada industri tersebut.
Ø
Melihat secara langsung proses produksi dari awal
hingga akhir.
Ø
Memberi bekal kepada siswa agar setelah lulus menjadi
orang yang mandiri
Ø
Untuk belajar ( tidak hanya tau teknik tapi juga
praktik dan cara pemasaranya).
III.
MANFAAT
KEGIATAN KUNJUNGAN INDUSTRI
Ø Dapat
mengetahui kedisiplinan dan tata tertib yang tegas pada dunia kerja.
Ø Melihat
cara kerja, dan berbagai macam alat – alat produksi yang sudah cukup moderen
Ø Mendapat
gambaran saat akan bekerja di industri atau ingin membuat sebuah industri.
PEMBAHASAN
I.
GAMBARAN
UMUM
PT Terminal
Petikemas Surabaya (PT TPS) didirikan dalam rangka Undang-Undang Penanaman
Modal Asing Nomor 1 tahun 1967 yang diubah dengan Undang-undang Nomor 11 tahun
1970, berdasarkan Akta Notaris Rachmat Santoso, SH. Nomor 1 tanggal 1 April
1999 yang telah mendapatkan pengesahan badan hukum sesuai Keputusan Menteri
Kehakiman Republik Indonesia Nomor:C-6465HT.01.01.TH99 tanggal 09 April 1999
dan dan telah mengalami perubahan penyesuaian dengan Undang-Undang Nomor 40
tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas dengan Akta Notaris Johanes Limardi
Soenarjo, SH., MH. Nomor 06 tanggal 19 Maret 2008 dan terakhir dengan Akta Notaris
Yatiningsih, SH., MH. Nomor: 106 tanggal 19 Maret 2018 yang telah diterima dan
dicatat dalam Sistem Administrasi Badan Hukum sesuai Surat Penerimaan
Pemberitahuan Perubahan Data Perseroan Nomor: AHU-AH.01.03-0117612 tanggal 21
Maret 2018. PT Terminal Petikemas Surabaya bergerak di bidang usaha jasa
terminal petikemas dan melaksanakan kegiatan usaha sebagai berikut:
·
Penyediaan dan pelaksanaan pengusahaan jasa pelayanan
operasi kapal, operasi lapangan dan operasi gudang serta penyediaan dan
pengusahaan jasa tambat, dermaga, penumpukan peti kemas dan air kapal bagi
kapal-kapal petikemas yang bertambat di terminal petikemas;
·
Perencanaan dan pengembangan, pelaksanaan
pengelolaan, pengusahaan dan pemasaran usaha jasa baru, rupa-rupa usaha
(penyewaan gedung dan parkir) serta usaha jasa-jasa lainnya yang berkaitan
dengan terminal petikemas;
·
Pelaksanaan penyediaan, pengoperasian dan pemeliharaan
fasilitas dan peralatan bongkar muat petikemas;
·
Perencanaan dan pengelolaan keuangan dan logistik
untuk terminal petikemas;
·
Pendidikan dan pelatihan yang berkaitan dengan
kegiatan terminal petikemas.
II.
VISI
PT Terminal Petikemas Surabaya, sebagai sebuah terminal berstandar kelas
dunia di Indonesia, berkomitmen untuk mempertahankan posisi TPS yang unik dan
menonjol yaitu sebagai Pintu Gerbang ke Kawasan Indonesia Bagian Timur, untuk
memastikan bahwa perusahaan mampu menyediakan layanan bermutu yang dibutuhkan
untuk mendukung pertumbuhan ekonomi Indonesia dan untuk menyediakan layanan
terbaik bagi para pelanggan. Dengan motto perusahaan yaitu Reliable
Terminal with Service Excellence (Terminal Terpercaya dengan Layanan
Sempurna), kepuasan pelanggan menjadi prioritas utama TPS.
Untuk mencapai
tujuan tersebut, perusahaan berupaya untuk :
- Menyediakan dan memastikan bahwa layanan yang diberikan kepada para
pelanggan, yaitu memuat dan membongkar petikemas tepat waktu dan
terjadwal.
- Menyediakan layanan ekstra kepada para pelanggan apabila petikemas
mereka membutuhkan tempat lebih banyak atau peralatan tambahan lainnya,
seperti reefer plug, yang digunakan untuk mempertahankan suhu dingin
petikemas.
- Menyediakan fasilitas tambahan lain, pada saat pembongkaran atau
pemuatan petikemas, seperti penyediaan air bersih atau bahan bakar.
- Mengutamakan kepuasan para pelanggan dengan menyediakan layanan bagi
mereka dengan sepenuh hati.
III.
MISI
Misi PT Terminal Petikemas Surabaya adalah menjadi
suatu perusahaan yang terus maju, tanggap, dapat dipercaya, yang menyediakan
fasilitas terminal petikemas yang dapat memenuhi semua permintaan baik untuk
perdagangan domestik maupun internasional bagi seluruh masyarakat perdagangan
di kawasan Indonesia bagian timur.
Untuk
mencapai sasaran tersebut, perusahaan berupaya untuk :
- Menyediakan jasa layanan transportasi kepada para pelanggan yang dapat
menjamin pengiriman barang yang aman, efisien, dan tepat waktu.
- Menjamin terpeliharanya lingkungan kerja yang aman dan bersahabat
dengan lingkungan.
- Mengembangkan potensi para pegawai secara optimal.
- Ikut meningkatkan kegiatan perdagangan guna menjamin tercapainya
sukses bisnis serta mengupayakan tingkat pengembalian investasi yang wajar
kepada para pemegang saham.
- Berupaya menggalang dukungan dari masyarakat luas dalam menjalankan
perannya sebagai perusahaan milik masyarakat.
IV.
MACAM
LAYANAN
1. Layanan Penerimaan
Petikemas
2. Layanan
Pemuatan Petikemas
3. Layanan Pembongkaran
Petikemas
4. Layanan
Pengeluaran Petikemas
5. Layanan
Container Freight Stasion
V.
FASILITAS
Untuk melaksanakan kegiatan bongkar muat peti kemas, maka Terminal Peti Kemas
harus dilengkapi dengan berbagai
fasilitas (Salim,1994), Fasilitas
dalam sebuah terminal peti kemas yang menjadi penunjang kelancaran penanganan aktivitas
bongkar muat adalah sebagai berikut ini :
1.
Berth (Dermaga) Sebagai tempat bersandarnya kapal dan
mempunyai panjang dan kedalaman tertentu disesuaikan dengan jenis kapal yang
berlabuh. PT. Terminal Peti Kemas Surabaya memiliki 2 dermaga sebagai berikut :
·
Dermaga Internasional - Panjang 1.000 Meter - Lebar 50 Meter
- Kedalaman 10,5 Meter
·
Dermaga Domestik 1. Panjang 450 Meter 2. Lebar 50 Meter 3.
Kedalaman 7,5 Meter
2.
Marshaling Yard Tempat untuk menyusun barang yang siap
bongkar dan muat dari kapal. Lapangan ini terletak di dekat apron.
3.
Container Yard Lapangan yang digunakan untuk
menangani/menyimpan petikemas yang mengendap, PT. Terminal Petikemas Surabaya
memiliki dua lapangan penumpukan yaitu :
·
Lapangan Penumpukan Internasional
1.
Luas 29 Hektar
2.
Kapasitas 21,989 Hektar
·
Lapangan Penumpukan Domestik
1.
Luas 9 Hektar
2.Kapasitas
5,650 Hektar
4.
Container Freight Service (CFS) Tempat yang ditunjuk
pengirim barang untuk menyusun dan membongkar barangnya dari peti kemas. PT.
Terminal Petikemas Surabaya memiliki CFS dengan spesifikasi yaitu :
1. Luas Total 10.000 meter2
2. Barang Berbahaya 6.500 meter
5.
Maintenance and Repair Shop Tempat untuk memperbaiki dan
perawatan peti kemas.
6.
Control Tower Tempat untuk mengawasi kegiatan di Marshaling
Yard dan Container Yard.
7.
Ship Planning Centre Pusat perencanaan muatan dan
pembongkaran kontainer dari dan ke dalam kapal.
8.
Weighting Bridge Jembatan timbang untuk menghitung berat
peti kemas yang akan dimuat dan dibongkar dari kapal.
9.
Terminal Operation System Terminal Operation System adalah
sistem perangkat lunak terpadu yang digunakan oleh PT. Terminal Petikemas
Surabaya untuk menintegrasikan monitoring aktivitas bongkar muat di pelabuhan
secara real time.
VI.
SARANA DAN PRASARANA
Untuk
menunjang kegiatan bongkar muat petikemas, maka Terminal Petikemas harus
dilengkapai dengan alat-alat bongkar muat (Subandi, 1993), Prasarana yang
menjadi komponen penunjang kegiatan bongkar muat yaitu :
1)
Straddle Carrier
Alat
ini lazim disebut Straddle Truck. Straddle Truck adalah alat bongkar muat
mekanis di dermaga yang disesuaikan untuk menangani peti kemas. Alat ini
dipergunakan untuk mengangkat muatan yang berukuran panjang seperti kayu atau
pipa. Straddle carrier ini dapat mengangkut peti kemas lebih dari 1 buah, dapat
digunakan di dermaga untuk memindahkan muatan dari railcar ke chassis truck dan
sebaliknya.
2)
Forklift
Jenis
Forklift bermacam-macam. Forklift berukuran besar dapat digunakan untuk
mengangkat peti kemas dari lambung kapal ke chassis/ trailer, sedangkan
Forklift kecil digunakan untuk menyusun muatan atau membongkar peti kemas
(stuffing/stripping), PT. TPS memiliki Diesel Forklift sebanyak 4 Unit dan
Electric Forklft sebanyak 11 Unit.
3)
Shore Crane
Shore
crane juga disebut Quayside Crane, Portainer, Transtainer atau juga Shore Gantry
Spreader. Shoe crane adalah alat mekanis untuk memuat barang dari dermaga ke
kapal dan sebaliknya. Alat ini dapat berjalan di sepanjang dermaga karena
berdiri diatas kaki yang beroda, di atas rel atau dengan ban. PT. Surabaya
memiliki sebanyak 11 Unit.
4)
Floating Crane Floating Crane
merupakan
alat untuk mengangkut muatan, tetapi alat ini berjalan diatas air. Pada saat
ship gantry tidak mampu mengangkat muatan berat, maka bersama-sama dengan
floating crane muatan tersebut dapat dengan mudah diangkat.
5)
Sidelift Nama lain side lift adalah sideloader yaitu truck
yang secara khusus untuk mengangkat petikemas (bersusun dua sampai tiga
petikemas) yang berukuran 20- 40 kaki. Alat ini dilengkapai dengan lift (alat
pengangkat) yang letaknya disamping (sidelift). Kadang-kadang lift-nya terletak
dimuka dan ini disebut frontlift truck.Sidelift truk ini sangat luwes untuk
memindahkan muatan berupa petikemas di marshaling area untuk menghindari
kongesti. PT. TPS memiliki Sidelift sebanyak 1 unit.
6)
Roll Trailer Adalah alat pengangkut petikemas dan
muatan-muatan lain. Trailer ini dilengkapi dengan roda, ada yang berjumlah 8
buah. Lantainya terbuat dari plat baja, kayu dsb.
7)
Yard Transfer Unit Alat ini berbentuk traktor dan digunakan
sebagai pelengkap dari forklift untuk memindahkan muatan ke dan dari pinggiran
dermaga. Alat ini juga dapat mengangkut petikemas langsung ke lambung kapal
untuk selanjutnya dimuat ke kapal dengan kran. Petikemas tidak dapat disusun
begitu saja seperti muatan umum. Petikemas harus ditimbun jauh dari permuakaan
tanah, dan perencanaan penyusunannya harus dibuat sebelumnya. Jika petikemas
akan ditimbun jauh dari permukaan tanah, hendaknya diberi landasan (kaki) untuk
memudahkan bongkar muat serta pemilihan petikemas yang dikehendaki.
8)
Chassis Alat ini digunakan untuk mengangkut petikemas dan
jenisnya bermacammacam. Chassis dilengkapi dengan adapter untuk mengunci
kelengkapan sudut petikemas (corner fittings of the container). Chassis ada
yang mempunyai poros tunggal (single axled) dan ada pula yang berporos ganda
(twin axled). Ukuran panjangnya beraneka ragam, yang normal biasanya 20 dan 40
kaki. PT. TPS memiliki sebanyak 110 unit.
VII.
PELAYANAN PT. PETIKEMAS SURABAYA
Pelayanan
PT. Terminal Petikemas Surabaya PT. Terminal Petikemas Surabaya memiliki
layanan yang bisa diberikan kepada pelaku bisnis yang terdiri dari :
1)
Layanan Bongkar Peti Kemas Prosedur layanan pembongkaran
petikemas adalah sebagai berikut :
a.
Perencanaan : pelanggan harus melengkapi dokumen :
a)
Master Cable
b)
CVIA (Container Vessel Identification Advice = Pemberitahuan
Identifikasi Kapal Petikemas)
c)
Statement of Fact (Surat Pernyataan Keadaan)
d)
Statement Letter (email baplie file)
e)
Import Summary List (ISL = Daftar Ringkasan Impor)
f)
Dangerous Cargo List (Daftar Kargo Berbahaya)
g)
Approval from Harbor Master (Surat Ijin dari Syahbandar)
h)
Reefer List (Daftar Reefer)
i)
Crane Sequence List (Daftar Urutan Crane)
j)
Discharge Stowage Plan (Rencana Penyimpanan Pembongkaran)
k)
Discharge Bay Plan (Rencana Bay Pembongkaran
l)
Manifest m. Special Cargo List (Daftar Kargo Khusus)
m)
Special
Cargo List (Daftar Kargo Khusus)
b.
Yard and Berth Planning Sub-department (Sub-departemen
Perencanaan Lapangan dan Dermaga) memeriksa dokumen. Mereka mengadakan rapat
harian, bersama dengan Departemen Teknik, dengan Perusahaan Pelayaran, untuk
merencanakan jadwal layanan penanganan petikemas.
c.
Vessel Berth Planning Sub-department (Sub-departemen
Perencanaan Lapangan dan Dermaga) memproses rencana pembongkaran ke dalam
sistem komputer berdasarkan data yang dikirimkan oleh Perusahaan Pelayaran
lewat email, dan mencetak Discharge List (Daftar Pembongkaran) dan
menyerahkannya kepada Berth Operations (Operasi Dermaga).
d.
Berdasarkan Discharge List (Daftar Pembongkaran), Berth
Operations Superintendent(Superitenden Operasi Dermaga) memerintahkan Operator
CC, lewat Petugas Tally Dermaga, untuk membongkar petikemas dari atas kapal dan
memuatnya ke atas chassis Head Truck, dan membawanya ke Lapangan Penumpukan
Petikemas, dan mengkonfirmasi posisi pembongkaran ke dalam sistem komputer
(HHT/Teklogix).
e.
Setelah Head Truck tiba di Lapangan Penumpukan Petikemas,
Yard Operations Superintendent (Superintenden Operasi Lapangan) memerintahkan
Operator RTG, lewat Petugas Tally Lapangan, untuk menumpuk petikemas, dan mengkonfirmasi
posisi petikemas ke dalam sistem komputer (HHT/Teklogix). Petugas Tally
Lapangan memerintahkan pengemudi Head Truck untuk kembali ke Dermaga untuk
mengambil petikemas selanjutnya yang akan dibongkar.
f.
Pada akhir shift, Petugas Tally Lapangan melaporkan hasil
pekerjaan kepada Superintenden Operasi Lapangan, sedangkan Petugas Tally
Dermaga melaporkan hasil pekerjaan kepada Superintenden Operasi Dermaga.
2)
Layanan Pemuatan Petikemas Prosedur layanan pemuatan
petikemas adalah sebagai berikut :
1.
. Perencanaan, pelanggan harus melengkapi dokumen:
a)
Master Cable
b)
CVIA (Container Vessel Identification Advice = Pemberitahuan
Identifikasi Kapal Petikemas)
c)
Statement of Fact (Surat Pernyataan Keadaan)
d)
Export Summary List (ESL = Daftar Ringkasan Ekspor)
e)
Dangerous Cargo List (Daftar Kargo Berbahaya)
f)
Crane Sequence List (Daftar Urutan Crane)
g)
General Loading Plan (Rencana Pemuatan Umum)
h)
Loading Bay Plan (Rencana Bay Pemuatan)
i)
Manifest
2.
Yard and Berth Planning Sub-department (Sub-departemen
Perencanaan Lapangan dan Dermaga) memeriksa dokumen. Mereka mengadakan rapat
harian, bersama dengan Departemen Teknik, dengan Perusahaan Pelayaran untuk
merencanakan jadwal layanan penanganan petikemas.
3.
Berth Planning Sub-department (Sub-departemen Perencanaan
Dermaga) memasukkan data ke dalam sistem komputer (baplie) yang telah menjalani
pemeriksaan Bea Cukai ,berdasarkan rencana pre-penyimpanan, yang diterima dari
Perusahaan Pelayaran, dan mencetak Loading Work Quay (LWQ = Pekerjaan Pemuatan
Dermaga), berdasarkan data petikemas di dalam sistem komputer, dan
menyerahkannya kepada Yard Supervisor (Supervisor Lapangan) dan Wharf
Supervisor(Supervisor Dermaga).
4.
Berdasarkan LWQ (Loading Work Quay), Yard Operations
Superintendent(Superintenden Operasi Lapangan) memerintakan Operator RTG, lewat
Petugas Tally Lapangan, untuk memindahkan petikemas dari Lapangan Penumpukan
Petikemas, dan memuatnya ke atas chassis Head Truck, dan membawanya ke Dermaga.
Petugas Tally Lapangan mengkonfirmasi posisi petikemas ke dalam sistem komputer
(HHT/Teklogix). Petikemas tersebut kemudian dimuat ke atas kapal berdasarkan
data di dalam TMV (Terminal Mounted Vehicle = Kendaraan yang Beroperasi di
dalam Terminal).
5.
Wharf Supervisor (Supervisor Dermaga) memerintahkan Operator
CC, lewat Petugas Tally Dermaga, untuk memuat petikemas dari chass Head Truck
ke atas kapal, berdasarkan data yang telah direncanakan di dalam Loading List
(Daftar Pemuatan). Petugas Tally Dermaga
6.
mengkonfirmasi posisi petikemas ke dalam sistem komputer
(HHT/Teklogix). Petugas Tally Dermaga memerintahkan pengemudi Head Truck untuk
kembali ke Lapangan Penumpukan untuk mengambil petikemas selanjutnya yang akan
dimuat.
7.
Pada akhir shift, Petugas Tally Lapangan melaporkan hasil
pekerjaan kepada Superintenden Operasi Lapangan, sedangkan Petugas Tally
Dermaga melaporkan hasil pekerjaan kepada Superintenden Operasi Dermaga
3)
Layanan Penerimaan Petikemas Prosedur layanan penerimaan
petikemas adalah sebagai berikut :
1.
Perencanaan pelanggan harus melengkapi dokumen:
a.
Surat Permohonan Penerimaan Petikemas
b.
Penyediaan Warkat Dana (Pembayaran di Depan) (masing-masing
4 lembar) untuk diserahkan kepada Export Service Staff (Petugas Layanan
Ekspor), dalam waktu 96 sampai dengan 24 jam sebelum kedatangan kapal.
2.
Petugas Layanan Ekspor mencetak Job Order/CEIR (Container
Equipment Interchange Receipt = Tanda Terima Pergerakan Peralatan Petikemas)
yang telah disetujui oleh Export Superintendent (Superintenden Ekspor). Lembar
ke 1, 2, dan 3 CEIR diserahkan kepada Pelanggan. Pelanggan menyerahkannya
kepada pengemudi Head Truck
3.
Pengemudi Head Truck menuju ke In-Gate (Gerbang Masuk),
bersama muatan petikemasnya dan menyerahkan Job Order/CEIR serta salinan CTPS
(Catatan Tanda Pengenal Surveyor)/PEB (Pemberitahuan Ekspor Barang) kepada
Petugas Gate.
4.
Petugas Gate
memeriksa keadaan fisik petikemas dan mencetak In-Gate Terminal Job Slip
(Lembar Kerja Terminal Gerbang Masuk), berdasarkan Job Order/CEIR, dan
mengembalikan lembar ke 3 dan 4 kepada pengemudi Head Truck.
5.
Pengemudi Head Truck menyerahkan In-Gate Terminal Job dan
Job Order/CEIR kepada Petugas Tally Lapangan.
6.
Petugas Tally Lapangan memerintahkan Operator RTG untuk
mengangkat petikemas dari chassis Head Truck ke Lapangan Penumpukan Petikemas
di lokasi seperti yang tercantum dalam In-Gate Terminal Job Slip. Petugas Tally
Lapangan mengkonfirmasi posisi petikemas ke dalam sistem komputer
(HHT/Teklogix).
7.
Pengemudi Head Truck menerima Job Order/CEIR dan In-Gate
Terminal Job Slip dari Petugas Tally Lapangan, bergerak menuju Out-Gate
(Gerbang Keluar) dan menyerahkan In-Gate Terminal Job Slip dan Job Order/CEIR
lembar ke 3 kepada Out-Gate Staff (Petugas Gerbang Keluar).
4)
Layanan Pengeluaran Petikemas Prosedur layanan pengeluaran
petikemas adalah sebagai berikut :
1.
Perencanaan pelanggan
harus melengkapi dokumen:
a)
Surat Permohonan Pengeluaran Petikemas
b)
Surat Asli Perintah Pengeluaran (DO = Delivery Order)
c)
Penyediaan Warkat Dana (Pembayaran di Depan) (masing-masing
4 lembar) untuk diserahkan kepada Import Service Staff (Petugas Layanan Impor).
d)
SPPB = Surat Persetujuan Pengeluaran Barang dan Surat
Pernyataan PP (Pencekalan dan Pencegahan) dari Bea Cukai
e)
Surat Kuasa dari Importir
2.
Petugas Layanan Impor
mencetak CEIR/Job Order yang telah disetujui oleh Import Superintendent
(Superintenden Impor). Lembar ke 1, 2, dan 3 CEIR diserahkan kepada Pelanggan.
Pelanggan menyerahkan kepada pengemudi Head Truck.
3.
Pengemudi Head Truck menuju ke In-Gate (Gerbang Masuk) dan
menyerahkan Job Order/CEIR kepada In-Gate Staff (Petugas Gerbang Masuk).
4.
In-Gate Staff
mencetak In-Gate Terminal Job Slip berdasarkan Job Order/CEIR dan mengembalikan
lembar ke 1 dan 2 kepada pengemudi Head Truck.
5.
Pengemudi Head Truck menyerahkan In-Gate Terminal Job Slip
dan Job Order/CEIR kepada Petugas Tally
6.
Lapangan. Petugas Tally Lapangan memerintahkan Operator RTG
untuk mengangkat petikemas dari Lapangan Penumpukan ke atas chassis Head Truck
sesuai dengan posisi yang tercantum dalam In-Gate Terminal Job Slip.
7.
Pengemudi Head Truck menerima Job Order/CEIR dan In-Gate
Terminal Job Slip dari Petugas Tally Lapangan bergerak menuju Out-Gate (Gerbang
Keluar) dan menyerahkanIn-Gate Terminal Job Slip dan Job Order/CEIR lembar ke 3
kepada Petugas Out-Gate, dan Surat Pernyataan Pecekalan dan Pencegahan (PP)
kepada Petugas Bea Cukai.
8.
Petugas Out-Gate mengkonfirmasi nomor polisi Head Truck dan
nomor referensi kerja Head Truck berdasarkan In-Gate Terminal Job Slip ke dalam
sistem computer dengan dilampiri lembar ke 1 CEIR kepada pengemudi Head Truck.
KESIMPULAN
Selanjutnya, untuk meningkatkan pemahaman
petugas terhadap prosedur tersebbut pihak PT. Pelindo III (Persero) juga
melakukan sosialisasi dan pelatihan berupa diklat oprasional terkait prosedur
bongkar muat petikemas sehingga petugas lebih memahami prosedur dan untuk
meningkatkan profesionalisme kerja. Selain itu untuk meningkatkan motivasi,
perusahaan juga memberikan reward berupa bonus kepada petugas yang menjalankan
oprasional dengan penuh dedikasi dan benar. Sebagai perusahaan penyedia jasa
kepelabuhan PT. Pelabuhan Indonesia III (Persero) Surabaya telah melaksanakan
kegiatan bongkar dan muat petikemas melalui cabangnya yakni Pelabuhan Tanjung Perak.
Pelayanan jasa bongkar muat petikemas dengan sistem ahli kapal (transshipment)
dilakukan di terminal serbaguna (multipurpose) Nilam Timur Surabaya
sumber : https://www.tps.co.id/https://www.tps.co.id/id-id/profil/visi
DOKUMENTASI
#bangganarotama
#jayanarotama
#thinksmart










Tidak ada komentar:
Posting Komentar